GANGGUAN ORIENTASI REALITA PADA SKIZOFRENIA
Menurut Keliat (1998), gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan klien menilai dan berespon pada realitas. Klien tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien tidak mampu memberikan respon secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan. Hal ini disebabkan karena terganggunya fungsi kognitif dan proses pikir, fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan kemampuan menilai dan menilik terganggu. Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan kemampuan berespon terganggu yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tangan) dan perilaku verbal (penampilan hubungan sosial).
Gejala - gejala yang sering ditemukan adalah :
- penampilan diri yang tidak rapi, tidak serasi/cocok dan berubah dari biasanya
- pembicaraan tidak terorganisir dan bentuknya yang maladaptif seperti kehilangan hubungan, tidak logis, berbelit - belit
- aktivitas motorik meningkat atau menurun, impulsif, kataton, dan bizar
- alam perasaan dapat berupa suasana emosi yang memanjang akibat dari faktor presipitasi misalnya sedih dan putus asa disertai perilaku apatis
- afek merupakan perilaku yang tampak yang diekspresikan pada saat klien mengalami perasaan emosi tertentu
- sikap klien bermusuhan, mudah tersinggung dan curiga yang terkait dengan wahamnya
- persepsi adalah kemampuan mengidentifikasi dan menginterpretasi stimulus sesuai dengan informasi yang diterima melalui panca indera. Halusinasi merupakan salah satu respon orientasi realita yang maladaptif. Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya kien menginterpretasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/rangsang dari luar. Kien dengan skizofrenia, 70% mengalami halusinasi dan 90% mengalami waham (Stuart and Sundeen, 1995)
- proses pikir, proses informasi yang tidak baik akan mempengaruhi proses pikir. Dalam komunikasi mungkin inkoheren, tidak berhubungan, berbelit dan tidak logis
- isi pikir, dapat diidentifikasi dengan adanya waham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar